SELAMAT DATANG DI MAMATANGKAS.

Sunday, October 3, 2021

Pemerintahan Kolombia Kecam Kedatangan Presiden Venezuela Pada Pertemuan CELAC

 

Mama Tangkas - Para peserta menghadiri KTT  CELAC ke-6 di Meksiko, 18/9/2021 (Foto: AFP / VNA)


Pemerintah Kolombia pada Sabtu (18/9/2021) mengecam kedatangan Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada Pertemuan CELAC (Comunidad de Estados Latinoamericanos y Caribeños). Bahkan, selain Kolombia, beberapa pemimpin negara lain juga mengecam kehadiran Maduro.


Kritik tersebut telah memicu ketegangan antara Kolombia dan Venezuela, yang tidak lagi memiliki hubungan diplomatik. Ini karena Kolombia hanya mengakui Juan Guaido sebagai pemimpin di negara Amerika Selatan itu.


Venezuela dianggap lakukan pelanggaran hak asasi manusia dan demokrasi

https://twitter.com/NicolasMaduro/status/1439711370187091968?s=20


Menteri Luar Negeri Kolombia Marta Lucia Ramirez mengkritik kehadiran Nicolas Maduro pada pertemuan CELAC di Mexico City. Pasalnya, Venezuela di bawah kepemimpinan Maduro dituduh telah melepaskan prinsip demokrasi dan hak asasi manusia serta dianggap mengabaikan krisis kemanusiaan di negaranya.


"Pemerintah Kolombia seperti halnya negara lain menolak secara de facto pemerintahan Nicolas Maduro di Venezuela sesuai hasil dari pemilu pada Mei 2018. Maka kami menolak kehadirannya untuk berpartisipasi dalam Pertemuan CELAC ke VI di Meksiko." kata Ramirez, dikutip Sputnik News.


Dikutip dari El Espectador, kehadiran Nicolas Maduro di Meksiko pada Jumat (17/9/2021) cukup mengejutkan beberapa pihak. Pasalnya, dia mengumumkan kehadirannya di detik-detik terakhir, meski kedatangan Maduro dan delegasinya disambut baik oleh Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard.


Presiden Paraguay dan Uruguay juga mengutuk kehadiran Maduro

https://twitter.com/avieu/status/1439253060136550412?s=20


Selain Kolombia, beberapa pemimpin negara Amerika Latin lainnya juga mengecam kedatangan Nicolas Maduro. Presiden Uruguay Luis Lacalle Pou dan Presiden Paraguay Mario Abdo Benitez menyatakan kekecewaannya atas partisipasi presiden sayap kiri Venezuela yang menggantikan Hugo Chaves.


Bahkan Abdo Benitez mengatakan bahwa pemerintahnya tidak akan mengubah posisinya di Venezuela. Ini setelah pemimpin Paraguay hanya mengakui Juan Guaido sebagai presiden sah negara itu dan mengakibatkan pemutusan hubungan diplomatik Paraguay-Venezuela.


Di sisi lain, Presiden Luis Lacalle Pou mengatakan, pihaknya melihat kondisi serius di Venezuela, Kuba, dan Nikaragua. Ia bahkan menuding aparat keamanan melakukan kekerasan dan pelanggaran HAM berat di tiga negara Amerika Latin, dilansir dari DW.


Venezuela menolak tuduhan Kolombia


Dilansir dari laman Sputnik News, pemerintah Venezuela juga mengkritik Kolombia atas kritik yang diberikan pada Pertemuan CELAC. Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez mengatakan, "Kolombia telah melarikan diri dari CELAC dan jauh lebih terisolasi dibandingkan ucapan provokasinya.."


Organisasi CELAC didirikan pada Desember 2011 dan terdiri dari 33 negara di Amerika Latin dan Karibia. Meksiko saat ini memegang jabatan presiden sementara CELAC untuk mengubah mekanisme antar pemerintah sebagai alternatif dari blok regional OAS.


Selain itu, pertemuan kali ini membahas penguatan untuk melawan pandemi COVID-19. Pada saat yang sama, Meksiko juga menjadi tuan rumah negosiasi antara pemerintah Venezuela yang dipimpin oleh Nicolas Maduro dan oposisi Venezuela yang dipimpin oleh Juan Guaido.